Thursday, January 28, 2010

Asam Urat


Penyakit asam urat berasal dari kata acid (= asam) dan uric (urate) dan kita menyebutnya asam urat. Menurut Mathews (1991), dalam bukunya Biochemistry, asam urat dihasilkan oleh setiap makhluk hidup sebagai akibat proses metabolisme utama yaitu proses kimia dalam inti sel yang berfungsi menunjang kelangsungan hidup. Proses dimulai dari makanan berupa karbohirat, protein, dan selulosa (serat) melalui jalur proses kimia yang akan menghasilkan tenaga (energi).

Penemuan Asam Urat
Dari The Merc Index an Encyclopedia of Chemicals and Drugs menyatakan asam urat sebagai suatu senyawa alkaloida turunan purin (xantbine atau ksantin). Senyawa yang ditemukan pertama kali oleh Scheele pada tahun 1776 ini merupakan produk akhir dari metabolisme nitrogen pada burung dan hewan melata. Ia bisa ditemukan pada hasil ekskresi kedua jenis hewan tersebut dan pada urine hewan pemakan daging.

Penyakit Asam Urat
Purin adalah protein dari golongan nukleoprotein. Sedangkan asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin. Peningkatan asam urat disebabkan karena produksi asam urat meningkat atau pengeluaran asam urat menurun. Peningkatan produksi asam urat berasal dari makanan yang banyak mengandung protein yang akhirnya peningkatan pembentukan purin (pada penyakit tertentu). Pengeluaran asam urat menurun terjadi pada penyakit ginjal atau dengan pemberian obat-obat tertentu. Kadar asam urat yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan penimbunan kristal asam urat pada cairan sendi (penyakit gout) dan dalam ginjal (batu ginjal).
Umumnya darah manusia dapat menampung asam urat sampai tingkat tertentu. Normal kadar asam urat dlm darah manusia untuk pria umumnya 7 mg/dl, sedangkan pada wanita rata - rata dibawah 6 mg/dl. Tetapi bila kadarnya melebihi standar tersebut maka darah tidak mampu lagi menampung asam urat dan harus dibuang ke berbagai organ terutama yg paling banyak ke sendi, ginjal, ujung jari kaki dan tangan. Asam urat yang mengendap pada organ tertentu membentuk kristal asam urat.
Dibawah mikroskop kristal urat menyerupai jarum-jarum renik yang tajam. Secara medis, kelebihan kadar asam urat dalam darah akan menyebabkan pengkristalan pada persendian dan pembuluh kapiler darah. Bila sendi bergerak, kristal-kristal tersebut saling bergesekan sehingga menimbulkan rasa nyeri. Demikian juga jika kristal mengendap di pembuluh kapiler darah. Saat melakukan aktivitas, ia akan tertekan ke dinding pembuluh darah kapiler dan ujung kristal yang runcing menusuk-nusuk dindingnya. Penumpukan kristal asam urat kronis pada persendian menyebabkan cairan getah bening yang berfungsi sebagai pelumas (lubricant) kehilangan fungsi. Alhasil, persendian tak dapat digerakkan. Ini sering terjadi pada lansia karena kelebihan asam urat yang tidak dihiraukan. Asam urat yang menumpuk di ginjal dapat mengkristal menjadi batu ginjal, demikian juga pada bagian organ tubuh lainnya.
Asam Urat yang berlebihan dapat terjadi karena karena adanya gangguan fungsi hati yang memproduksi asam urat terlalu berlebihan. Asam urat juga bisa terjadi karena gangguan fungsi ginjal, sehingga pengeluaran asam urat tidak sempurna.. Gangguan pada penyaringan asam urat oleh ginjal ini dapat pula disebabkan penggunaan obat-obat tertentu yang mempunyai efek samping menurunkan pengeluaran asam urat, misalnya obat diuretik (obat yang merangsang pengeluaran air seni lebih banyak), aspirin serta beberapa obat-obat anti tuberculosis. Sebab lain antara lain: keturunan, gangguan fungsi kelenjar gondok (hipotiroid) dan sebagian lagi tidak diketahui sebabnya.
Produksi asam urat berlebihan dapat pula disebabkan karena faktor dari luar yaitu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung purine tinggi. Makanan yang banyak mengandung purine/asam urat antara lain ikan asin, sardin, makanan dari bahan ragi (misalnya roti, tape), kerang, kaki dan moncong kambing (kikil), udang, kepiting, daging rusa, sosis dan makanan dalam kaleng. Asam urat juga terdapat pada kembang kol, bayam, daun singkong, melinjo, asparagus, otak, ginjal, hati (jeroan umumnya), kacang-kacangan (termasuk kacang polong), jamur, daging bebek, bir, anggur serta minuman beralkohol lain meningkatkan produksi asam urat dan menurunkan pengeluaran asam urat melalui ginjal.
Sedang faktor dari dalam tubuh yaitu karena pemecahan purine pada tubuh yang berlebihan, misalnya disebabkan karena adanya proses keganasan penyakit atau akibat pengobatan untuk mematikan sel-sel ganas. Sebagian kecil disebabkan pula karena gangguan enzym yang mengatur metabolisme purine.
Kombinasi kedua diatas, antara lain minuman beralkohol, akan meninggikan kadar asam urat karena meningkatnya metabolisme purine serta mengganggu fungsi ginjal dalam pengeluaran asam urat. Olahraga/kerja berlebihan atau terlalu berat dapat menyebabkan peningkatan metabolisme purine dan menurunkan pengeluaran asam urat melalui urine, sehingga kadar asam urat dalam darah berlebihan.

Diet rendah purin diberikan pada penderita gout dan batu asam urat di ginjal.
Tujuan:
1. Mengurangi pembentukan asam urat dengan cara mengurangi pemberian makanan tinggi purin
2. Menormalkan berat badan

Pengaturan Diet
1. Bila kadar asam urat darah >7mg/dL tidak dianjurkan mengkonsumsi bahan makanan gol.A, sedangkan konsumsi gol.B dibatasi
2. Batasi konsumsi lemak
3. Banyak minum air putih

Syarat-syarat diet rendah purin adalah sebagai berikut :
• Mengkonsumsi makanan yang rendah purin, yaitu 120-150 mg sehari (kadar purin pada makanan normal sehari berkisar 600-1.000 mg) Cukup kalori , protein, vitamin, dan mineral.
• Hidrat arang tinggi. Hidrat arang membantu pengeluaran asam urat.
• Lemak sedang. Lemak cenderung menghambat pengeluaran asam urat.
• Banyak cairan untuk membantu pengeluaran asam urat.

Penggolongan bahan makanan
Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) :
Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, Udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng.

Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) :
Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.

Golongan C ( dibawah 50mg purin / 100g ) :

Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.